JUBIRTVNEWS.COM – Transformasi digital di bidang pelayanan Keluarga Berencana terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), langkah konkret dilakukan dengan memperkuat sistem pengelolaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) berbasis aplikasi SIRIKA-SIGA.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, DPPKB Kabupaten Sukabumi bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Pendampingan Input Stok Awal Alokon di Aula DPPKB Kabupaten Sukabumi, Jalan Pelabuhan II Km 05 No.171, Cipanengah, Kecamatan Lembursitu.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu (14-15 Oktober 2025) diikuti oleh operator SIRIKA dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), petugas lapangan KB (PKB/PLKB), serta perwakilan dari 32 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Pendampingan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Nomor B-1332/KB.06.02/J10/2025 tertanggal 3 Oktober 2025 tentang pelaksanaan input stok awal Alokon di aplikasi SIRIKA-SIGA. Berdasarkan data per 23 September 2025, capaian input stok awal Alokon di Kabupaten Sukabumi baru mencapai 8,75%, atau baru 7 Fasyankes dari total fasilitas pelayanan KB yang ada.
Kepala Bidang KB DPPKB Kabupaten Sukabumi, H. Feri Budiman, mengatakan kegiatan ini digelar untuk memperkuat kemampuan teknis petugas lapangan dalam memanfaatkan sistem digital guna meningkatkan akurasi dan efisiensi pengelolaan logistik Alokon.
“Seluruh proses pencatatan dan pelaporan stok Alokon kini diarahkan melalui aplikasi SIRIKA-SIGA agar data lebih valid, cepat diperbarui, dan dapat dipantau secara terintegrasi antara pusat dan daerah,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, penerapan sistem digital dalam pengelolaan Alokon merupakan langkah strategis dalam mewujudkan transparansi serta ketepatan distribusi alat kontrasepsi di lapangan.
“Dengan sistem manual, risiko keterlambatan dan ketidaksesuaian data masih cukup tinggi. Melalui aplikasi ini, semua informasi stok bisa diakses secara real time oleh berbagai pihak, termasuk BKKBN dan DPPKB,” lanjutnya.
Selama pendampingan, peserta diwajibkan membawa laptop dan dokumen Berita Acara Stok Opname Alokon yang telah ditandatangani pejabat berwenang sebagai dasar verifikasi data. Tim pendamping dari DPPKB dan BKKBN Jawa Barat juga memberikan panduan langsung mengenai proses input, validasi data, hingga penanganan kendala aplikasi.
DPPKB Kabupaten Sukabumi berharap kegiatan ini dapat mempercepat implementasi aplikasi SIRIKA-SIGA di seluruh wilayah serta menumbuhkan budaya kerja berbasis data dan teknologi di kalangan petugas lapangan.
“Target kami bukan hanya meningkatkan capaian input, tetapi juga membangun sistem kerja yang efisien dan berbasis data. Dengan begitu, pelayanan KB di daerah bisa lebih cepat, akurat, dan tepat sasaran,” pungkas Feri.
Dengan terlaksananya pendampingan ini, DPPKB Kabupaten Sukabumi optimistis sistem pengelolaan Alokon akan semakin kuat dan terukur, sejalan dengan visi BKKBN dalam mewujudkan layanan Keluarga Berencana yang profesional, terintegrasi, dan berdaya guna melalui transformasi digital.









