JUBIRTVNEWS.COM – Saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menggulirkan kebijakan pengiriman siswa bermasalah ke barak militer, SMAN 1 Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, memilih menghadirkan TNI langsung ke sekolah untuk melakukan pembinaan secara preventif.
Tercatat sebanyak 240 siswa kelas XI mengikuti pelatihan kedisiplinan di sekolah yang berlokasi di Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah tersebut selama tiga hari, atau tepatnya sejak Rabu (7/5/2025). Adapun materi yang diberikan TNI berupa baris-berbaris, bela negara, dan wawasan kebangsaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan tema Pelajar Tangguh dan Bertanggung Jawab.
Kepala SMAN 1 Jampangtengah, Bahrudin, menjelaskan bahwa kerja sama dengan TNI ini sudah dilaksanakan dua kali dan dinilai efektif dalam pembentukan karakter murid.
“Tahun lalu masih ada beberapa siswa yang perlu pembinaan, bahkan terlibat penyalahgunaan obat-obatan. Tahun ini, alhamdulillah, tidak ada lagi kasus serupa,” ujarnya pada Selasa (13/5/2025).
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah tidak mengirimkan siswa ke barak militer, meskipun sempat diminta mendata siswa bermasalah oleh pihak tertentu.
Selain perubahan perilaku, peningkatan kedisiplinan juga terlihat signifikan. Siswa kini lebih tertib, tepat waktu masuk kelas, dan lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. “Dulu kami sering temukan puntung rokok di toilet. Sekarang, hampir tidak ada lagi,” tambah Bahrudin.
Danramil Jampangtengah, Kapten Inf Budi Hadi Triyadi, yang memimpin pelatihan, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada fisik. Para siswa juga dibekali pemahaman kebangsaan untuk memperkuat karakter dan semangat nasionalisme. “Mereka harus siap bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga global,” tegasnya.
Para siswa pun menyambut baik kegiatan ini. Meski mengaku lelah, mereka merasa senang bisa belajar hal baru serta menjalin kedekatan dengan teman-teman dari kelas lain.
Sebagai bentuk dukungan, para orang tua ikut terlibat dalam penyediaan konsumsi selama kegiatan berlangsung, mengingat program makan bergizi dari pemerintah belum tersedia di sekolah tersebut.
Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pembinaan generasi muda yang cinta tanah air.
