JUBIRTVNEWS.COM — Bangun tidur dalam kondisi segar, penuh energi, dan siap beraktivitas menjadi dambaan banyak orang. Tak dapat dimungkiri, pagi hari memegang peranan penting dalam menentukan produktivitas sepanjang hari. Semakin baik seseorang memulai pagi, semakin besar peluang hari tersebut berjalan efektif dan positif.
Sebuah studi dari American Psychological Association menyebutkan bahwa mereka yang terbiasa bangun pagi cenderung memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik, tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, serta peluang kesuksesan yang lebih besar. Ungkapan “early to bed, early to rise” pun terbukti bukan sekadar pepatah lama.
Menariknya, para morning person atau orang pagi juga dinilai lebih mudah disukai. Mereka umumnya memiliki tingkat keramahan, kedisiplinan, dan kerja sama yang lebih tinggi serta lebih jarang menunda pekerjaan dibandingkan dengan orang yang aktif di malam hari.
Faktor Biologis Berpengaruh
Perlu diluruskan, menjadi “orang malam” bukan berarti malas. Setiap individu memiliki ritme sirkadian atau jam biologis yang berbeda, yang telah terbentuk sejak dalam kandungan. Ritme inilah yang menentukan kapan seseorang paling waspada dan paling mengantuk.
Selain itu, jam biologis juga berubah seiring bertambahnya usia. Anak-anak umumnya cenderung menjadi morning person, sementara mereka yang berusia 20-an lebih sering berperilaku sebagai night owl. Di atas usia 50 tahun, kebanyakan orang kembali menjadi morning person.
Secara statistik, sekitar 25 persen populasi merupakan morning person, 50 persen berada di kategori tengah, dan 25 persen sisanya adalah night owl. Artinya, jika seseorang sering menekan tombol snooze di pagi hari, hal tersebut tergolong lumrah.
Bisakah Jam Biologis Diubah?
Kabar baiknya, jam biologis dapat disesuaikan. Kebiasaan menekan tombol snooze lebih sering menandakan kurang tidur, bukan semata-mata persoalan ritme tubuh. Karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun jadwal tidur yang konsisten.
Jika ingin tidur lebih awal, disarankan untuk melakukannya secara bertahap dengan memajukan jam tidur sekitar 15 menit setiap beberapa hari. Cara ini membantu tubuh menyesuaikan diri secara alami.
Paparan cahaya juga berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian. Mengurangi penggunaan gawai setidaknya satu jam sebelum tidur membantu tubuh lebih rileks. Jika sulit tidur, konsumsi melatonin sekitar 30 menit sebelum waktu tidur dapat menjadi salah satu solusi.
Di pagi hari, paparan cahaya terang sekitar 2.000 lux, baik dari matahari maupun lampu khusus, efektif memberi sinyal kepada tubuh bahwa waktu beraktivitas telah tiba.
Sumber: lifestyle.org









