Beranda / Daerah / Warga Sukabumi Korban Insiden Skybridge Paledang Masih Terbaring, Suami Kritik Pengawasan Petugas

Warga Sukabumi Korban Insiden Skybridge Paledang Masih Terbaring, Suami Kritik Pengawasan Petugas

Setelah insiden, Karwati sempat mendapatkan pertolongan pertama di klinik area stasiun. Namun saat kembali ke Sukabumi, mereka harus menggunakan tangga manual karena lift tidak berfungsi.

“Jangan biarkan lansia naik eskalator bila tidak ada petugas yang siaga,” tegasnya.

Sesampainya di Sukabumi, Karwati langsung dibawa ke klinik. Karena lukanya cukup parah, ia dirujuk ke RS Bunut dan mendapat lima jahitan di bagian kaki.

“Kasihan istri saya selama perjalanan dia terus kesakitan. Sesampainya di Stasiun Sukabumi langsung saya bawa ke klinik, ternyata lukanya parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Bunut. Di sana luka kaki istri saya mendapatkan lima jahitan”, tuturnya.

Baca Juga :  Mulai 18 Juni 2025, KA Pangrango Rute Bogor–Sukabumi Berangkat dari Stasiun Bogor Paledang

Desakan Evaluasi Keselamatan Fasilitas Publik

Rizki mendesak pengelola stasiun untuk melakukan evaluasi dan memperketat pengawasan di area fasilitas umum, terutama titik rawan seperti eskalator.

“Jangan sampai kejadian seperti ini menimpa keluarga lain. Fasilitas boleh modern, tapi harus dibarengi pengawasan manusiawi,” pungkas Rizki.

Tanggapan PT KAI: Fasilitas Normal, Proses Klaim Asuransi Disiapkan

Menanggapi kejadian tersebut, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa secara teknis, eskalator dan skybridge Stasiun Paledang dalam kondisi normal dan tidak mengalami kerusakan.

“Eskalator dan skybridge dalam kondisi normal. Namun memang diduga ada penumpang lansia yang terjatuh, mungkin karena desakan atau faktor lain. Kami belum bisa pastikan penyebab pastinya,” jelas Ixfan.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca Jabar 25 November 2025: Potensi Hujan dan Angin Kencang di Beberapa Wilayah

Ixfan menyebut, pihak keluarga korban sempat mengajukan keluhan langsung kepada petugas dan pimpinan stasiun. Menurutnya, keputusan keluarga untuk kembali ke Sukabumi lebih awal sudah difasilitasi oleh pihak stasiun.

“Karena istri korban terluka, beliau memutuskan membatalkan perjalanannya ke Jakarta dan ingin segera kembali ke Sukabumi,” ujarnya.

KAI memfasilitasi kepulangan korban menggunakan KA 224 meski tiket mereka seharusnya untuk jadwal malam.

“Itu kebijakan dari kepala stasiun karena tiket kereta sebelumnya sudah penuh. Kami bantu pulangkan lebih cepat,” tambahnya.

Baca Juga :  Jabar dan KAI Sepakat Realisasikan 5 Proyek Rel, Termasuk Kereta Wisata yang Lintasi Sukabumi

Namun, permintaan Rizki untuk pengembalian dana tiket keberangkatan dan kepulangan tidak bisa dipenuhi sepenuhnya karena tiket dari Sukabumi ke Bogor sudah digunakan.

“Tapi untuk tiket malam, kami beritikad baik untuk bantu proses pembatalan,” tegas Ixfan.

KAI juga memastikan penanganan terhadap korban dilakukan sesuai prosedur, termasuk pemberian pertolongan pertama dan pembuatan laporan resmi guna proses klaim asuransi penumpang.

“Kami sudah melakukan penanganan secara profesional, dan tetap membuka ruang komunikasi untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik,” pungkasnya.

Halaman: 1 2

Tag:

Berita Video

Berita Terbaru

Pos-pos Terbaru

error: Content is protected !!