Daerah  

Pemkab Sukabumi Akan Bangun Ulang Jembatan Gantung yang Rusak di Jampang Tengah pada Akhir Oktober 2024

Jembatan Gantung
Kondisi jembatan gantung yang rusak, penghubung dua Kecamatan di Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. | Foto: Redaksi

Kabupaten Sukabumi, jubirtvnews.com – Terkait rusaknya jembatan gantung penghubung dua Kecamatan di Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi akibat bencana banjir bandang yang menerjang Sungai Cikaso pada 29 Juli lalu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan membangun ulang kembali pada akhir Oktober 2024 nanti.

Dikutip dari postingan media sosial facebook Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi pada tanggal 25 Juli 2024, disebutkan bahwa Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena menegaskan bahwa Pemkab telah memprioritaskan pembangunan jembatan gantung rusak yang menghubungkan Kampung Caringin Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Jampang Tengah.

“Itu (jembatan) memang telah menjadi prioritas pemda untuk dibangun kembali. Semua proses assesment telah dilakukan. Seepatnya kita bangun kembali,” ujarnya pada Rabu, 24 Juli 2024.

Di sisi yang lain, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat, mengungkapkan bahwa pembangunan akan dilakukan dari awal dengan menggunakan anggaran perubahan Tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Ibu Guru di Sukabumi “Menantang Maut” Lewati Jembatan Goyang Miring yang Hampir Putus Demi Mengajar

“Kerusakan itu harus pembangunan dari nol, bukan rehab. InsyaaAllah itu di minggu ketiga bulan Oktober 2024 pasti diprioritas diperubahan anggaran. Pembangunan ini jadi program prioritas di perubahan anggaran,” ucapnya, 25 Juli 2024.

Agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan, Pemkab berkoordinasi dengan Forkopimcam dan Pemerintah Desa setempat untuk mencegah masyarakat menggunakan jembatan yang sudah tidak layak itu.

“Kita sudah berkoordinasi dalam upaya kedaruratan. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat untuk sementara waktu tidak menggunakan jembatan tersebut. Terutama anak sekolah,” ujar Camat Lengkong, Adi Rikman.

Baca Juga :  Minim Dukungan Pemerintah, Pelestarian Budaya Lokal di Palabuhanratu Terancam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *