PALABUHANRATU, jubirtvnews.com – Keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Abi Rijab (34), seorang penyandang tuna rungu dan tuna wicara asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, membuktikan bahwa tekad dan kegigihan mampu mengatasi segala rintangan.
Kini, Abi dikenal sebagai pemilik bengkel mobil yang memiliki reputasi baik di dalam dan luar Sukabumi. Abi Rijab mengawali perjalanan hidupnya dengan menempuh pendidikan di sekolah reguler, bersanding dengan anak-anak tanpa disabilitas. Ketertarikan Abi pada dunia otomotif mulai tumbuh saat ia mengambil jurusan mesin di SMK.
“Sekolah dulu bersanding dengan orang-orang normal, SMP di wilayah Cikakak, dan STM di Stexal Palabuhanratu,” kata Abi Rijab, Minggu (21/7/2024).
Namun, jalur menuju kesuksesan tidaklah lurus. Setelah lulus, Abi mencoba peruntungan di bidang konter handphone. “Usaha itu tidak semudah yang dibayangkan, terutama karena sulitnya berkomunikasi,” ungkap Abi.
Rasa tidak nyaman karena pandangan mata yang semakin blur saat melakukan servis handphone akhirnya mendorongnya untuk beralih ke bidang yang ia cintai sejak sekolah.
Pada tahun 2018, Abi memberanikan diri membuka bengkel mobil di Jalan Palabuhanratu – Cibareno, tepatnya di Desa Citepus. “Mencoba dari bangunan kecil yang hanya cukup parkir satu mobil, kini bisa parkir belasan mobil,” ujarnya bangga.
Dalam menjalankan usahanya, Abi sering dibantu oleh istrinya untuk berkomunikasi dengan pelanggan. “Apabila ada yang kurang dimengerti dalam berkomunikasi, saya minta istri untuk translate ke konsumen atau anak buah. Tapi selebihnya anak buah sudah mengerti apa yang saya perintahkan. Untuk konsumen, alhamdulillah kalau yang sudah langganan bisa mengerti bahasa saya,” jelas Abi.
Motivasi terbesar Abi dalam menjalankan usaha ini adalah tuntutan hidup untuk keluarganya. Ia ingin memastikan masa depan anak-anaknya dan memberikan mereka pendidikan yang layak.
“Saya ingin kedua anak saya jadi orang yang berguna biar saya bangga,” tambahnya.
Kesulitan dalam menyelesaikan masalah mobil sering kali menjadi pelajaran berharga bagi Abi dan anak buahnya. “Banyak kesulitan penyakit mobil yang saya dipaksa untuk selalu bisa menyelesaikannya dan alhamdulillah saya bisa,” kata Abi.
Abi juga memberikan saran kepada orang-orang dengan keterbatasan agar belajar mandiri dan terus belajar dari pengalaman. “Harus tetap semangat dalam menjalani kehidupan, jangan sampai mengeluh dan harus berani serta percaya diri dalam bekerja,” pesannya.
Menariknya, Abi juga mempekerjakan masyarakat dengan keterbatasan yang sama, yaitu tuna rungu dan tuna wicara. Ia membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan pelanggan dengan cara jujur.
“Jujur adalah kuncinya, selalu terbuka kepada konsumen, memberikan kebebasan kepada konsumen apakah ingin saya yang membeli part atau mereka yang membeli,” jelasnya.
Meskipun memiliki keterbatasan, Abi menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan yang dimiliki agar berguna untuk orang banyak. “Alhamdulillah, sementara ini bengkel selalu ramai dan langganan sudah banyak,” ungkapnya.
Untuk rencana ke depan, Abi berharap bisa memiliki tempat usaha sendiri karena saat ini masih menyewa tempat.
“Saya ingin punya tempat sendiri karena sekarang masih sewa dan sewaktu-waktu bisa pindah-pindah. Modal juga masih minim, jadi saya selalu minta DP duluan bila ada yang harus dibeli part-nya,” tutupnya.