JUBIRTVNEWS.COM – Peringatan Hari Nelayan Ujunggenteng ke-59 bukan sekadar pesta tahunan bagi para nelayan. Lebih dari itu, acara ini menjadi bukti bahwa masyarakat pesisir Sukabumi mampu menjaga warisan budaya leluhurnya di tengah perkembangan zaman. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Hari Nelayan Ujunggenteng tahun ini. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, masyarakat pesisir tetap berpegang teguh pada nilai-nilai budaya lokalnya,” ujar Yudi, Rabu (11/9/2025).
Dengan mengangkat tema “Sagara Ngajaga Laut Kidul Ku Budaya”, berbagai kegiatan seni dan budaya turut memeriahkan peringatan tersebut. Mulai dari tarian tradisional, rampak kendang, hingga penampilan kesenian lokal oleh putra-putri daerah, menjadi pengingat bahwa budaya pesisir memiliki kekuatan untuk menyatukan masyarakat.
Puncak kegiatan ditandai dengan prosesi Larung Saji ke tengah laut, sebagai simbol rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas rezeki hasil laut yang selama ini dinikmati bersama.
“Kami berharap, kegiatan seperti ini terus dilestarikan dan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kabupaten Sukabumi. Apalagi Ujunggenteng merupakan bagian dari Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, yang sudah diakui dunia sebagai UNESCO Global Geopark,” tambah Yudi.
Menurutnya, budaya tidak boleh berhenti hanya sebatas seremoni tahunan. Justru harus dihidupkan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam kehidupan nelayan dan generasi mudanya. Dengan begitu, kebudayaan akan terus berkembang seiring perkembangan zaman, tanpa kehilangan jati diri.
“Ini bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk menjaga budaya, bukan hanya tugas Disbudpora, tapi seluruh elemen masyarakat. Dengan budaya yang kuat, kita bisa membangun Sukabumi yang lebih berkarakter,” pungkasnya.










