Beranda / Parlemen / Fraksi Gerindra Usul Program Uang Tunggu Pasien Masuk APBD Sukabumi 2026

Fraksi Gerindra Usul Program Uang Tunggu Pasien Masuk APBD Sukabumi 2026

JUBIRTVNEWS.COM – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Sukabumi mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan program bantuan uang tunggu pasien bagi keluarga tidak mampu yang mendampingi anggota keluarganya saat dirawat di rumah sakit, agar dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.

Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sukabumi, Ruslan Abdul Hakim, saat membacakan pandangan umum fraksi pada rapat paripurna tentang APBD 2026, (1/10/2025). Menurutnya, program ini penting karena menjadi bentuk keberpihakan nyata kepada rakyat kecil, khususnya masyarakat miskin yang rentan kesulitan ekonomi ketika menghadapi kondisi darurat kesehatan.

Baca Juga :  Peringati Hari Anak Sedunia, Dewan Anang Ajak Masyarakat Ciptakan Lingkungan Aman dan Ramah

“Program ini sudah dijalankan di beberapa daerah seperti Pekalongan, Murung Raya, Lombok Utara, dan Jembrana. Artinya, meskipun fiskal terbatas, tetap ada ruang inovasi kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil,” tegas Ruslan.

Selain mengusulkan bantuan uang tunggu pasien, Fraksi Gerindra juga menyoroti sejumlah isu strategis dalam APBD 2026. Salah satunya adalah penurunan Transfer ke Daerah (TKD) yang mencapai minus 18,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau setara dengan berkurangnya lebih dari Rp725 miliar.

Ruslan menilai, pengurangan anggaran tidak boleh hanya dijawab dengan permintaan pengertian dari semua pihak. Ia menegaskan bahwa sektor pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, penyediaan infrastruktur dasar, serta penguatan ekonomi masyarakat harus tetap terlindungi. “Jika ada pemangkasan, yang dipangkas terlebih dahulu adalah belanja-belanja yang kurang produktif,” ujarnya.

Baca Juga :  Video: Reses di Surade Sukabumi, Dewan Erpa Aris Serap Aspirasi Warga Sindanghayu

Fraksi Gerindra juga meminta pemerintah daerah untuk meninjau kembali rencana pemotongan anggaran di seluruh perangkat daerah. Menurut mereka, perangkat daerah yang berhubungan langsung dengan pelayanan dasar publik tidak boleh mengalami pengurangan signifikan. Prinsip pro-poor budgeting atau anggaran yang berpihak pada masyarakat miskin harus diutamakan.

Tak hanya itu, Fraksi Gerindra menyoroti pentingnya memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kontribusi PAD dinilai masih kecil dibandingkan TKD yang justru menurun drastis. Karena itu, pemerintah daerah didorong lebih serius dalam mengintensifkan pajak dan retribusi daerah secara adil, mengelola aset daerah dengan baik, serta merevitalisasi BUMD agar benar-benar menjadi sumber pendapatan, bukan beban APBD.

Baca Juga :  Dewan Hamzah Pastikan Tak Ada Toleransi Bagi Tambang Ilegal di Kabupaten Sukabumi

Dalam sisi belanja daerah, Fraksi Gerindra menegaskan agar APBD diarahkan untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia dan belanja modal produktif. Program-program seperti penanggulangan kemiskinan, perbaikan akses pendidikan, penurunan stunting, layanan kesehatan dasar, serta penguatan UMKM dan koperasi harus dilindungi. Sebaliknya, belanja yang tidak produktif harus dikurangi bahkan dihapus.

Halaman: 1 2

Tag:

Berita Video

Berita Terbaru

Pos-pos Terbaru

error: Content is protected !!