JUBIRTVNEWS.COM – Kabupaten Sukabumi mendapat kado spesial di Hari Jadi ke-155. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu kembali resmi mempertahankan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) dengan predikat Green Card, penilaian tertinggi dalam keanggotaan geopark dunia.
Predikat ini diputuskan setelah Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjalani evaluasi para evaluator UNESCO pada 30 Juni–4 Juli 2025, kemudian dibawa ke sidang Dewan UGGp di Chili, 5–6 September 2025. Hasilnya, kawasan geopark yang meliputi 8 kecamatan di bagian selatan Sukabumi dinilai layak kembali menyandang predikat kartu hijau.
Kadis Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyebut capaian ini sebagai kado terbaik untuk Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-155.
“Predikat Green Card ini bukan hanya kebanggaan bagi masyarakat Sukabumi, tetapi juga bagi Jawa Barat dan Indonesia. Tepat di momen Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, pengakuan ini terasa sangat istimewa,” ujar Sendi, Rabu (10/9/2025).
Sendi menegaskan, keberhasilan mempertahankan status UGGp bukan hanya hasil kerja pemerintah daerah, tetapi buah kolaborasi seluruh elemen, mulai dari masyarakat, komunitas, akademisi, hingga dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kami sadar, tanpa keterlibatan semua pihak, capaian ini tidak mungkin terwujud. Karena itu, status ini adalah kebanggaan bersama yang patut dijaga,” jelasnya.
Sendi juga menekankan, keberhasilan mempertahankan status ini tidak hanya menjadi kebanggaan warga Sukabumi, tetapi juga masyarakat Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini Ciletuh-Palabuhanratu masih menjadi satu-satunya geopark di Jawa Barat yang menyandang status UNESCO Global Geopark (UGGp).
Meski berhasil mempertahankan predikat kartu hijau, UNESCO memberikan sejumlah rekomendasi yang wajib ditindaklanjuti empat tahun ke depan. Catatan itu meliputi peningkatan infrastruktur, pengembangan informasi dan penelitian, edukasi tentang warisan alam, hingga penguatan manajemen pengelolaan kawasan.
Sendi menambahkan, catatan tersebut harus dijadikan motivasi untuk meningkatkan kualitas geopark agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat.
“Kita sudah berhasil mempertahankan status dunia, sekarang tugas kita memastikan pengelolaan semakin optimal, agar geopark ini tidak hanya jadi kebanggaan nama, tapi juga menyejahterakan masyarakat Sukabumi,” pungkasnya.
Selain Ciletuh-Palabuhanratu, dua geopark lain dari Indonesia juga mencatatkan hasil gemilang. Geopark Rinjani di NTB berhasil mempertahankan kartu hijau, sedangkan Geopark Toba di Sumatera Utara naik status dari kartu kuning menjadi kartu hijau.
Capaian ini menegaskan bahwa Indonesia semakin diperhitungkan dalam jaringan UNESCO Global Geopark, yang tidak hanya menekankan konservasi alam, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.










