JUBIRTVNEWS.COM – Kota Sukabumi kembali menjadi pusat pelestarian budaya melalui Festival Soekaboemi Tempoe Doeloe 2025 yang digelar pada 21–22 Juni.
Dalam acara tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi aktif berpartisipasi dengan menghadirkan stan pameran yang menampilkan berbagai program promosi wisata daerah sebagai bagian dari kolaborasi antarwilayah untuk mempopulerkan warisan sejarah, budaya, dan potensi wisata lokal secara kreatif dan edukatif.
Festival Soekaboemi Tempoe Doeloe 2025 digagas oleh Yayasan Dapuran Kipahare bekerja sama dengan Setukpa Lemdiklat Polri, sebagai bentuk upaya melestarikan warisan sejarah dan budaya lokal dalam kemasan yang kreatif dan edukatif.
Festival tahunan tersebut menghadirkan beragam kekayaan tempo dulu, mulai dari pameran arsip dan dokumentasi sejarah, pertunjukan seni tradisi, bazar kuliner klasik, hingga hiburan rakyat yang menggambarkan suasana Sukabumi pada masa lampau.
Tak hanya menjadi ruang ekspresi budaya, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi lintas generasi, khususnya bagi anak-anak dan remaja yang diperkenalkan pada ragam pusaka lokal yang selama ini terlupakan atau terpinggirkan dalam arus sejarah utama.
Ketua Pelaksana Festival Soekaboemi Tempoe Doeloe, menyampaikan tujuan utama festival ini adalah menghidupkan kembali jejak-jejak sejarah dan cerita-cerita kecil yang selama ini luput dari perhatian.
“Banyak hal yang kita temukan dalam riset komunitas, dari foto-foto lama, naskah kuno, hingga cerita warga yang sangat kaya dan layak diangkat ke publik,” ujarnya.
Dalam festival ini, Dispar Kabupaten Sukabumi menghadirkan stan pameran yang menyuguhkan berbagai program promosi wisata daerah, antara lain:
- Promosi destinasi wisata unggulan Kabupaten Sukabumi
- Virtual Tour: teknologi tur digital 360° yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman menjelajah tempat wisata secara imersif
- Galeri Wisata Tempo Doeloe: pameran foto dan memorabilia wisata masa lalu
- Edukasi Wisata: dari era kolonial hingga perkembangan wisata modern Sukabumi
Kehadiran teknologi digital dan narasi sejarah dalam satu ruang ini disambut antusias oleh para pengunjung. Banyak dari mereka terpukau oleh pengalaman wisata virtual yang memberikan sensasi berbeda dan mendalam. Tak sedikit pula yang mengapresiasi tampilan visual Galeri Wisata Tempo Doeloe yang memantik rasa nostalgia dan kekaguman terhadap perkembangan pariwisata Sukabumi dari masa ke masa.
Kepala Dispar Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, turut hadir dalam festival ini dan menegaskan pentingnya sinergi antara pelestarian budaya dan promosi pariwisata digital. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak penyelenggara.
“Kami sangat antusias dan mengapresiasi semangat dari komunitas dan panitia. Ini adalah bentuk nyata dari pelestarian warisan budaya yang hidup dan menyentuh semua kalangan. Kegiatan seperti Soekaboemi Tempoe Doeloe menjadi salah satu agenda budaya tahunan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pendidikan sejarah, pelestarian budaya, dan promosi wisata secara berkelanjutan,” tutur Sendi.
Para pengunjung berharap agar upaya promosi digital yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi terus ditingkatkan, tidak hanya pada event besar, tetapi juga dalam kegiatan promosi wisata lokal sehari-hari.
Dinas Pariwisata juga menyampaikan dukungan penuh kepada penyelenggara festival, dengan harapan kolaborasi ini berkembang menjadi ruang sinergi yang lebih luas antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat dalam memajukan budaya dan pariwisata Sukabumi.









