JUBIRTVNEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui data korban banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera bagian utara—meliputi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Per Selasa (2/12/2025) pukul 10.01 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 631 orang.
Data tersebut dirilis melalui situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) dalam laporan bertajuk Rekapitulasi Terdampak Bencana.
Data Korban Bencana
- Meninggal dunia: 631 jiwa
- Hilang: 472 jiwa
- Terluka: 2.600 jiwa
- Terdampak : 3,2 juta jiwa
- Mengungsi: 1 juta jiwa
- Kabupaten terdampak: 50 kabupaten
Selain menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan luas pada permukiman dan infrastruktur.
Kerusakan Fasilitas dan Rumah Warga
- Rumah rusak berat: 3.500 unit
- Rumah rusak sedang: 2.000 unit
- Rumah rusak ringan: 3.500 unit
- Fasilitas pendidikan rusak: 322 unit
- Jembatan rusak: 277 unit
BNPB bersama TNI/Polri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, relawan, dan mitra internasional terus melakukan percepatan pencarian korban, pembukaan akses, pemulihan layanan vital, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pembaruan penanganan akan disampaikan secara berkala.
Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Bencana

Presiden Prabowo Subianto turut hadir di tengah warga Sumatra Barat usai mengunjungi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara pada Senin (1/12). Di Jorong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, kedatangan Presiden disambut antusias masyarakat.
Di pos komando Kabupaten Padang Pariaman, Presiden menyatakan ingin mendengar langsung kondisi dan penanganan darurat yang sedang berjalan. Ia juga mengungkapkan rasa syukur karena situasi mulai membaik dan distribusi bantuan semakin lancar.
“Alhamdulillah Sumatra sudah mulai membaik, Alhamdulillah juga bantuan sudah banyak yang sampai,” ujar Presiden.
Presiden juga menerima laporan bahwa pasokan listrik di Sumbar hampir pulih 100 persen, sementara perbaikan jaringan air dan asesmen infrastruktur vital terus dilakukan. Pemerintah memastikan akan membantu warga yang rumahnya rusak atau hanyut akibat cuaca ekstrem.
“Jembatan-jembatan sedang dihitung dan insyaallah akan kita perbaiki semuanya. Rumah yang rusak dan hanyut akan kita bantu,” katanya.
Meski beberapa wilayah masih sulit dijangkau, pemerintah terus mendorong distribusi logistik melalui jalur udara. Presiden juga mengajak seluruh pihak bergotong royong membantu para penyintas.
“Kita semua satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara sendiri memikul beban bencana,” ujarnya.
Sumber: BNPB









