JUBIRTVNEWS.COM – Lapas Kelas IIA Warungkiara Kabupaten Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Melalui berbagai inovasi di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, lembaga pemasyarakatan ini tak hanya menjadi tempat pembinaan warga binaan, tetapi juga pusat produksi pangan yang produktif.
Hal ini mendapat apresiasi dari Anggota Komisi XIII DPR RI, Agun Gunandjar, yang melakukan kunjungan langsung ke Blok Industri dan Kebun Lapas Warungkiara pada Rabu (12/03/2025). Ia menilai program ketahanan pangan yang diinisiasi Kalapas Warungkiara, Kurnia Panji, sebagai langkah maju dalam mendukung kemandirian pangan nasional.
“Lapas Warungkiara sangat baik dalam mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI. Semoga ini menjadi contoh bagi lapas lain dalam mengembangkan potensi yang ada guna mendukung program pemerintah,” ujar Agun.
Program ini mencakup penanaman sekitar 8.000 bibit melon, anggur, semangka, pepaya, serta berbagai jenis sayuran di area perkebunan sekitar lapas. Tak hanya itu, Lapas Warungkiara juga mengembangkan Blok Peternakan Terpadu, yang menjadi bagian dari ekosistem pembinaan berbasis produktivitas.
Pelaksana Harian Kalapas Warungkiara, Tommy Virgaus, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar aktivitas bercocok tanam, tetapi juga strategi rehabilitasi yang melibatkan warga binaan secara aktif dalam kegiatan produktif.
“Dengan infrastruktur yang mendukung, Kalapas Warungkiara menginisiasi program perkebunan, pertanian, serta peternakan. Harapannya, Lapas Warungkiara dapat menjadi role model ketahanan pangan di Jawa Barat maupun nasional,” tutur Tommy.
Dengan pendekatan ini, Lapas Warungkiara tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan keterampilan dan pengalaman bagi warga binaan, yang kelak dapat menjadi bekal mereka saat kembali ke masyarakat. Langkah progresif ini membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat hukuman, tetapi juga pusat pemberdayaan yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar dan bangsa.