JUBIRTVNEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar selalu aktif dan memantau informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan mudik lebaran 2025.
Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan sebagian wilayah indonesia masih mengalami puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi, bahkan beberapa wilayah mengalami intensitas sangat tinggi hingga (>500mm/bulan).
“Masyarakat di imbau agar selalu aktif untuk pantau informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan mudik lebaran,” ujar Dwikorita saat Rapat Koordinasi Persiapan Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, dilansir dari BMKG, Minggu (23/2/2025).
Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan bahwa fenomena La Nina lemah diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2025.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah Indonesia, terutama pada Maret–April 2025, dengan curah hujan yang diprediksi berada dalam kategori menengah hingga tinggi.
“Beberapa daerah berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang,” tambahnya.
Selain La Nina lemah, BMKG juga mengidentifikasi pengaruh aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terlihat mulai Maret.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Sumatra bagian utara, dan akan bergerak ke bagian barat serta tengah Indonesia hingga pertengahan Maret.
BMKG juga memperingatkan potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia yang dapat terjadi akibat fenomena bulan baru dan purnama yang bertepatan dengan jarak terdekat Bumi-Bulan pada akhir Maret dan April.
Sementara itu, periode Maret–April merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba), yang ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.
Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025, BMKG terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan dalam pengaturan jalur transportasi darat dan laut. Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah pengaturan jalur penyeberangan padat seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk berdasarkan kondisi cuaca, guna memastikan keselamatan perjalanan masyarakat melalui Joint SOP.
BMKG juga telah mengintegrasikan informasi cuaca dengan sistem Dynamic Message Sign (DMS) yang terpasang di ruas-ruas tol Jabodetabek dan akan diperluas ke Jawa Tengah serta Jawa Timur.
Informasi cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecasting (IBF) juga akan terus diperbarui secara real-time melalui berbagai platform BMKG, termasuk situs web, aplikasi InfoBMKG, media sosial, SMS Blast, serta posko-posko BMKG di daerah.
BMKG turut serta dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, guna membahas dampak cuaca terhadap kelancaran arus mudik Lebaran.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menekankan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca dalam perjalanan mudik Lebaran demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
“Keselamatan pemudik adalah prioritas utama. Pastikan selalu memantau informasi cuaca sebelum berangkat, seperti yang telah disampaikan oleh Prof. Dwikorita,” ungkapnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca sebelum bepergian guna memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman. Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui berbagai kanal resmi BMKG, termasuk situs web, aplikasi InfoBMKG, sosial media, serta layanan SMS Blast.