JUBIRTVNEWS.COM – Rumah keluarga almarhumah Raya, balita perempuan yang meninggal dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing, resmi dibongkar pada Senin (25/8). Rumah yang terletak di Kampung Padangenyang RT 06/RW 03, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, akan dibangun kembali menjadi hunian yang lebih layak.
Rumah baru keluarga Raya direncanakan berukuran 5×7 meter (35 m²) dan dibangun melalui program Rumah Sehat Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama pihak swasta Rotary Indonesia.
Pembangunan dilakukan oleh Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Jawa Barat, melibatkan pemerintah pusat (Kemenko PMK), BKKBN Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri, Forkopimcam, dan masyarakat setempat.
Ketua IPeKB Jawa Barat, Andri Tirta Riyandi, SE, menegaskan bahwa tujuan pembangunan Rumah Sehat Genting bukan sekadar menyediakan tempat tinggal, tetapi menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang kakak Raya, Risna (7 tahun).
“Rumah sehat ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas kesehatan keluarga. Hunian yang layak akan membantu pola pengasuhan lebih baik, akses sanitasi lebih terjamin, dan tentu saja mendukung anak-anak untuk tumbuh optimal,” jelas Andri.
Selain manfaat fisik berupa rumah tinggal, pembangunan ini mengedepankan semangat gotong royong masyarakat. Keterlibatan warga sejak awal hingga akhir memastikan program ini bukan sekadar proyek pembangunan, tetapi gerakan bersama untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkualitas.
“Dengan kolaborasi lintas sektor yang solid, pembangunan Rumah Sehat Genting di Desa Cianaga menjadi bukti nyata bahwa pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata,” tambah Andri.
Terpisah, Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, mengatakan peletakan batu pertama rumah baru permanen untuk keluarga almarhumah Raya dijadwalkan pada Selasa, 26 Agustus 2025. Rumah baru akan dialihkan posisinya agar tidak langsung menghadap kandang kambing yang berada di lahan terbatas.
“Rumah dialihkan posisinya supaya tidak menghadap kandang kambing, karena tanahnya hanya segitu adanya. Sementara kalau kambing tidak dipelihara juga kasihan, karena itu salah satu sumber penghasilan keluarga,” kata Wardi.
Selain rumah utama, akan dibangun kamar mandi dengan dua pintu di luar bangunan, masing-masing untuk Udin dan adiknya.
Saat ini, kakak almarhumah Raya, Risna, tinggal di kampung bersama nenek dan bibinya. Sementara Udin dan istrinya, Endah, masih berada di Bandung untuk menjalani masa pemulihan.
