JUBIRTVNEWS.COM – Dunia pencak silat Kabupaten Sukabumi tengah diwarnai polemik. Puluhan pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sukabumi mempertanyakan penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua IPSI yang muncul secara tiba-tiba. Mereka mendatangi Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sukabumi, Jumat (14/3/2025), untuk meminta kejelasan atas kebijakan tersebut.
Dalam audiensi yang dihadiri Ketua KONI beserta jajarannya, para pengurus IPSI menegaskan bahwa organisasi masih berjalan aktif sesuai dengan mandat Musyawarah Kabupaten (Muskab) IPSI yang digelar di Ujunggenteng. Mereka menilai penunjukan Plt sebagai langkah yang tidak memiliki dasar kuat dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di tubuh organisasi.
“Kami, insan pencak silat dari berbagai paguron dan Ketua IPSI Pengcam se-Kabupaten Sukabumi, merasa perlu meminta kejelasan. Plt ini muncul tanpa ada komunikasi dengan kepengurusan yang sah. Ada apa sebenarnya?” ujar Koordinator Audiensi, Ujang Supriatin.
Menurutnya, tidak ada alasan yang mendasari penunjukan Plt, mengingat roda organisasi masih berjalan dengan baik. Justru, keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar bagi pengurus di tingkat kecamatan yang tidak mengetahui latar belakangnya.
“Kami ingin meluruskan informasi. Jika ada kabar yang menyebutkan IPSI tidak berjalan, itu salah besar. Kami tetap aktif, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional,” tegas Ujang.
Ia juga menekankan bahwa kepengurusan IPSI yang terbentuk sejak Muskab 2022 masih memiliki masa jabatan hingga 2026. Oleh karena itu, ia meminta KONI bertindak tegas agar masalah ini tidak semakin membesar.
“Kami ingin tahu alasan di balik penunjukan Plt ini. Apakah ada kepentingan tertentu yang bermain? Jika ada yang ingin perubahan kepemimpinan, seharusnya dilakukan sesuai aturan, bukan dengan langkah sepihak,” cetusnya.
KONI diharapkan segera memberikan klarifikasi agar tidak muncul spekulasi liar yang dapat mengganggu eksistensi IPSI di Kabupaten Sukabumi.
“Kami tidak ingin organisasi ini dikendalikan oleh kepentingan tertentu. KONI harus tegas dan bertindak cepat agar situasi tidak semakin keruh,” pungkasnya.
