Kisah Tekong yang Menyelundupkan 28 WNA ke Australia: Pengalaman Pahit di Tengah Laut

Kisah Tekong
30 Penumpang terdampar di amankan di Polres Sukabumi

Palabuhanratu, jubirtvnews.com – Kisah dugaan penyelundupan 28 Warga Negara Asing (WNA) ke Australia oleh dua juru mudi atau tekong, Muhammad Agus dan Dahlan, menarik perhatian.

Berangkat dari perairan Cilacap, Jawa Tengah, mereka menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan laut yang panjang dan berbahaya.

Muhammad Agus mengungkapkan bahwa perjalanan ini dimulai atas permintaan seorang warga Cilacap bernama Ical, yang memintanya untuk mengantarkan para WNA ke Pulau Christmas, Australia. Berbekal kapal kayu, mereka memulai perjalanan yang penuh risiko tersebut.

Setelah lima hari berlayar, mereka akhirnya tiba di perairan Pulau Christmas. Namun, ketenangan mereka tidak bertahan lama. Keberadaan mereka terdeteksi oleh otoritas Australia, yang segera mengirimkan patroli untuk mengawasi dan menangkap mereka.

Mereka segera ditemukan oleh petugas patroli Australia, yang kemudian menangkap semua anak buah kapal (ABK) serta penumpang.

“Kapal kayu beserta perlengkapan kemudian ditenggelamkan atau dihancurkan oleh pihak Australia,” ungkap Agus.

Baca juga: 28 WNA dan 2 WNI Terdampar Dialihkan ke Lapas Warungkiara

Agus dan para WNA kemudian ditahan di atas kapal patroli Australia selama 11 hari. Dalam penahanan tersebut, mereka menghadapi berbagai tekanan dan ketidakpastian, menunggu keputusan lebih lanjut dari otoritas setempat.

Pada hari Sabtu, 29 Juni 2024, sekitar pukul 05.00 WIB, Agus dan para WNA akhirnya dilepaskan oleh otoritas Australia. Mereka diperintahkan untuk kembali ke perairan Indonesia dengan menggunakan satu unit kapal speedboat yang diberikan oleh pihak Australia.

Setelah kembali ke perairan Indonesia, nasib Agus dan para WNA tidak serta merta membaik. Setibanya di pesisir Pantai Kesik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, kapal speedboat mereka terdampar.

Kasatpol Airud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, menjelaskan bahwa kapal tersebut mengangkut 30 penumpang, termasuk 2 tekong atau juru mudi.

Baca Juga :  Update Terbaru Kondisi Palabuhanratu Setelah Dilanda Bencana Alam

“4 orang asal Tiongkok, 1 dari India, 1 tekong dari NTB, 1 tekong dari Bugis, dan 23 orang dari Bangladesh,” singkat AKP Tenda Sukendar. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *