Jembatan Gantung Viral Ahirnya Dibangun Relawan Amal Produktif Indonesia dan Yayasan Jampe

Jembatan Gantung
Pembangunan jembatan gantung viral penghubung Kecamatan Jampangtengah dan Lengkong mulai dibangun. | Foto: Candra

Sukabumi, jubirtvnews.com – Pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua desa dan dua kecamatan saat ini sedang dalam pengerjaan oleh Relawan Amal Produktif Indonesia dan Yayasan Jampang Peduli (Jampe).

Pelaksanaan pengerjaan tersebut sesuai dengan hasil kesepakatan pada Rapat Pembahasan Rencana Tindak Lanjut Pembangunan Jembatan Gantung.

Rapat tersebut digelar di Aula Kecamatan Jampangtengah pada Senin, 29 Juli 2024.

Koordinator lapangan Yayasan Jampang Peduli, Suherlan, mengatakan pembangunan jembatan yang sempat viral itu mendapat sokongan dana dari para donatur, termasuk dari Relawan Amal Produktif Indonesia dan TikToker ternama Willie Salim.

Baca Juga :  DPRD Kabupaten Sukabumi Hadiri Pelantikan PPK, Harapkan Pelaksanan Pilkada 2024 Sukses Tanpa Ekses

Berita Video Selengkapnya:

 

“Mudah-mudahan dalam pelaksanaannya tidak ada kendala. Pembangunan ini kami targetkan dalam waktu tujuh hari kerja bisa rampung,” jelas Suherlan.

Dalam pelaksanaannya, tujuh orang tenaga dari Relawan Amal Produktif Indonesia dan Jampe, dengan dibantu oleh warga setempat.

Baca Juga :  Budi Azhar Resmi Dilantik Sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Periode 2024-2029

 

Untuk mengejar target pembangunan, pengerjaannya pun dilakukan pada siang dan malam hari.

Baca juga: Desa Wanasari Surade Raih Desa Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat

Diketahui, jembatan gantung yang menghubungkan dua desa dan dua kecamatan itu mengalami kerusakan setelah digerus banjir bandang pada 29 Juni 2024.

Jembatan yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,70 meter, melintang di atas Sungai Cikaso, merupakan penghubung Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, dan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga :  Janmadina ke-5, Yayasan Jampe Santuni 350 Anak Yatim, Gelar Donor Darah, hingga Sunatan Massal"

Sebelumnya, walaupun kondisinya miring, warga, guru, hingga siswa tetap menggunakan jembatan tersebut dengan cara bergelantungan.

Alasannya, jika menggunakan akses jalan lain, cukup memakan waktu hingga tiga jam untuk pulang pergi.

Reporter: Candra

Editor Video: Asrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!