“Berapa sesungguhnya potensi realistis dari sektor pariwisata di Sukabumi yang bisa dirasionalisasi?” tanya Erpa.
Sektor perdagangan dan industri juga disorot. Dengan pengelolaan 12 pasar, target PAD hanya Rp2,64 miliar, dinilai sangat minim jika dibandingkan:
Desa Wangi Sagara (Bandung) yang hasilkan Rp700 juta dari hanya satu pasar kecil.
Demikian pula sektor pertanian, yang ditargetkan hanya Rp55 juta, dinilai tidak masuk akal mengingat Sukabumi punya lahan pertanian dan perkebunan sangat luas. Mereka bandingkan dengan:
Desa Ngraji (Jateng): PADes Rp1,6 miliar dari pengelolaan lahan
Desa Muara (Kalbar): PADes Rp3 miliar dari kapling kebun sawit
PKS Ingatkan Perubahan APBD Bukan Sekadar Geser Angka
Fraksi PKS mengingatkan bahwa perubahan APBD bukan sekadar soal penyesuaian angka, melainkan harus jadi refleksi adaptasi dan tanggapan nyata atas tantangan pembangunan, baik dari sisi fiskal maupun kebutuhan masyarakat. Setiap alokasi anggaran harus benar-benar menyasar dampak nyata dan menjawab masalah prioritas.
Sorotan Sektor Lain: Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan UMKM
PKS memberikan catatan di berbagai sektor pelayanan dasar:
Pendidikan: Dorong peningkatan kualitas guru, pemerataan sarana, dan pelibatan masyarakat.
Kesehatan: Minta jaminan akses layanan merata, baik di RS maupun Puskesmas.
Rutilahu: Minta penambahan anggaran dan penerima manfaat secara adil.
UMKM: Dorong agar lebih banyak anggaran diarahkan ke pelatihan, permodalan, dan akses pasar lokal.
Ingatkan Penanganan Bencana: Korban Banjir Belum Tuntas
PKS mengingatkan Pemda bahwa korban banjir bandang Maret lalu, khususnya di Kp. Cisarua, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, masih belum tersentuh bantuan hingga saat ini. Mereka minta normalisasi sungai rawan banjir segera dilakukan.
Desak Perhatian pada Guru Keagamaan
PKS menilai ada ketidakselarasan antara keputusan anggaran dan realisasi di lapangan, terutama bagi guru-guru madrasah dan LPQ. Mereka menolak pemotongan sepihak dan menuntut komitmen anggaran ditepati.









