Beranda / Parlemen / F-PKS Soroti Respon Pemda dan Potensi PAD yang belum maksimal dalam Raperda Perubahan APBD 2025 Sukabumi

F-PKS Soroti Respon Pemda dan Potensi PAD yang belum maksimal dalam Raperda Perubahan APBD 2025 Sukabumi

JUBIRTVNEWS.COM — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan dukungan terhadap Rancangan Perubahan APBD Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2025, namun dengan sejumlah catatan tajam dan saran yang solutif.

Dalam pandangan umum yang disampaikan oleh Erpa Aris Purnama, dalam rapat paripurna DPRD pada Selasa, 5 Agustus 2025, Fraksi PKS menegaskan komitmennya untuk terus mengawal agar perubahan anggaran ini tidak menjadi agenda rutinitas belaka, melainkan benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan masyarakat.

Baca Juga :  Pokir DPRD Anang Janur Direalisasikan, Disperkim Bangun Jalan Lingkungan di Bojongsari Sukabumi

PKS Ungkap Angka APBD Tak Bergerak Sejak Pembahasan Awal

Fraksi PKS membuka pandangan umum dengan menyoroti minimnya perbedaan antara angka dalam Rancangan Perubahan KUA-PPAS dengan angka yang tercantum dalam Raperda Perubahan APBD. Mereka menyebut angka pendapatan dan belanja daerah sama persis, bahkan setelah melalui serangkaian rapat pembahasan antara DPRD dan TAPD.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi dengan Letkol Andhi sebagai Dandim 0622 Baru

“Ini menunjukkan bahwa saran dan pendapat dari DPRD yang disampaikan dalam forum resmi belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah. Mohon penjelasan Saudara Bupati!” tegas Erpa Aris Purnama.

Sorotan Tajam: Potensi PAD Sukabumi Besar, Tapi Belum Tergarap Maksimal

Isu terbesar yang diangkat Fraksi PKS adalah lemahnya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam poin kedua, mereka mengupas satu per satu sektor yang memiliki potensi luar biasa namun tidak tergali secara maksimal oleh Pemkab Sukabumi.

Baca Juga :  30 Usulan Prioritas Musrenbang Palabuhanratu Disepakati, Dewan Hamzah Harapkan Terakomodir

Sektor pariwisata hanya ditargetkan Rp1,57 miliar, padahal Sukabumi memiliki destinasi wisata yang jauh lebih melimpah dibanding desa-desa yang hanya kelola satu objek wisata, seperti:

  • Desa Pujon (Malang): PADes Rp1,9 miliar/tahun
  • Desa Sembada (Lombok): PADes Rp2,5 miliar/tahun
  • Desa Pongok (Klaten): PADes Rp14 miliar/tahun

Halaman: 1 2 3

Tag:

Berita Video

Berita Terbaru

Pos-pos Terbaru

error: Content is protected !!