Daerah  

Dukung Transformasi BKKBN Jadi Kementerian, Ini Harapan DPPKB Kabupaten Sukabumi

Tranformasi BKKBN jadi Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana merupakan langkah strategis untuk dukung visi Indonesia Emas 2045.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus. Sumber Foto: Redaksi

jubirtvnews – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, mendukung perubahan status Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi Kementerian di Kabinet Merah Putih.

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus menyatakan bahwa tranformasi BKKBN menjadi Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana merupakan langkah strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :  Perubahan Signifikan Geyser Cipanas Cisolok Sukabumi, Pasca 2 Pekan Relokasi Pedagang

“Dengan peningkatan status menjadi kementerian, pengelolaan program keluarga berencana, termasuk di Kabupaten Sukabumi, akan semakin terarah,” ujar Uus dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).

Menurut Uus, DPPKB Kabupaten Sukabumi kini menantikan Keputusan Menteri yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan program di tingkat daerah. Arahan lebih lanjut juga diharapkan muncul dalam pertemuan nasional yang dijadwalkan berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Januari 2025.

Baca Juga :  DPPKB Kabupaten Sukabumi Ikuti Festival Sukabumi Suka Bunga 2024

Uus menyebut, salah satu program unggulan DPPKB Kabupaten Sukabumi yang diusulkan pihaknya untuk diselaraskan dengan kebijakan nasional adalah Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat). Program itu menawarkan makanan bergizi gratis bagi masyarakat.

“Kami berharap program ini dapat diintegrasikan secara efektif untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Ratusan Warga Padati Upacara Adat Syukuran Nelayan Cisolok ke-27 Meski Terik Matahari Menyengat

Selain itu, Uus menekankan pentingnya fokus pada isu strategis, seperti pencegahan stunting dan penurunan angka kematian ibu serta bayi. Hal ini menurutnya, menjadi kunci keberhasilan pencapaian indikator utama Indonesia Emas 2045.

“Kami optimis target zero new stunting dapat terealisasi melalui penguatan program dari hulu,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *