JUBIRTVNEWS.COM – Sebagai bentuk apresiasi terhadap desa dan kelurahan yang menunjukkan kinerja terbaik dalam realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menggelar PBB-P2 Award 2025, Selasa (25/2/2025).
Penghargaan yang diselenggarakan di Aula Kecamatan Palabuhanratu tersebut, didedikasikan kepada Desa dan Kepala Dusun yang berhasil mengoptimalkan penerimaan pajak.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan Bapeda Kabupaten Sukabumi, dan Perwakilan 9 Desa – 1 Kelurahan di Kecamatan Palabuhanratu ini, sekaligus dijadikan momen penyerahan 46.420 Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB-P2 Tahun 2025.
Penghargaan untuk Desa dan Kadus Berprestasi
Dalam ajang PBB-P2 Award 2025, Desa Pasirsuren dan Desa Cimanggu dinobatkan sebagai desa terbaik dalam capaian realisasi PBB-P2.
Desa Pasirsuren memiliki target pajak sebesar Rp117 juta, sementara Desa Cimanggu Rp64 juta.
Selain itu, penghargaan khusus diberikan kepada kepala dusun berprestasi yang dinilai sukses dalam penagihan PBB-P2 di wilayahnya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Desa Kecamatan Palabuhanratu, Pikri D. Farhanudin, mengatakan bahwa penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi desa dan perangkatnya agar lebih aktif dalam menyosialisasikan pentingnya pajak bagi pembangunan daerah.
“Kami berharap penghargaan ini menjadi pemacu semangat bagi seluruh desa dan kelurahan untuk meningkatkan capaian PBB-P2 serta mendukung pembangunan daerah,” ujar Pikri.
Capaian dan Target Pajak Kecamatan Palabuhanratu
Camat Palabuhanratu Deni Yudono mengungkapkan bahwa realisasi PBB-P2 tahun 2024 di Kecamatan Palabuhanratu mencapai Rp1,37 miliar atau 53,90 persen, sedikit di bawah rata-rata Kabupaten Sukabumi yang mencapai 64,85 persen.
Pada tahun 2025, target PBB-P2 Kecamatan Palabuhanratu ditetapkan sebesar Rp2,59 miliar, dengan Kelurahan Palabuhanratu dibebankan senilai Rp1,03 miliar.
“Kami terus mendorong sinergi antara pemerintah dan masyarakat agar kesadaran serta kepatuhan pajak semakin meningkat,” kata Deni Yudono.
Meski penghargaan telah diberikan, optimalisasi PBB-P2 masih menghadapi berbagai tantangan, “Seperti kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan, validasi data objek pajak agar lebih akurat, hingga peningkatan sistem pembayaran agar lebih mudah dan efisien,” sambungnya.









