Beranda / Daerah / Dedi Mulyadi Beri Sanksi ke Desa Cianaga usai Balita Sukabumi Meninggal karena Tubuh Dipenuhi Cacing

Dedi Mulyadi Beri Sanksi ke Desa Cianaga usai Balita Sukabumi Meninggal karena Tubuh Dipenuhi Cacing

“Untuk kondisi Raya itu cacingnya sudah besar-besar, ini mestinya ketahuan sebelumnya dan sempat dibawa untuk berobat. Untuk tipe cacingnya sendiri itu cacing gelang dan habitatnya di tanah,” tambahnya.

Irfan memastikan sarang cacing berada di usus pasien, meski cacing juga bisa muncul melalui saluran pernapasan akibat kondisi pasien yang tidak sadar.

“Sudah dipastikan sarang utamanya ada di usus. Tapi di lain sisi, yang sering kita temukan di paru makanya kenapa cacing bisa keluar lewat saluran nafas kita,” tuturnya.

Baca Juga :  Turnamen Sepak Bola Putri Nusantara II 2025 di Sukabumi Berakhir, Ini Daftar Juaranya

Kasus parah seperti Raya sangat jarang hingga berujung kematian, terutama karena balita juga diduga mengalami komplikasi TB meningitis.

“Jadi kemungkinan penyebabnya kombinasi antara infeksi cacing dan TB,” ujar Irfan.

Sayangnya, upaya medis tak mampu menyelamatkan Raya. Kondisi yang kritis sejak awal membuat obat cacing kurang efektif.

“Raya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi terminal. Kalau penilaian saya pribadi sudah amat sangat terlambat dibawa ke rumah sakit. Obat yang kita berikan tidak bisa seefektif itu. Pada akhirnya, Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB,” kata Irfan.

Baca Juga :  Palabuhanratu Sukabumi Jadi Lokasi Abdi Nagri Nganjang Ka Warga Edisi ke-18, Ini Rangkaian Acaranya

Kendala Administratif Keluarga

Selain aspek medis, keluarga juga menghadapi kendala administratif. Raya tidak memiliki identitas kependudukan seperti kartu keluarga, sehingga BPJS tidak bisa digunakan. Biaya pengobatan akhirnya ditanggung langsung oleh Rumah Teduh.

Pelaksana tugas (Plt) Camat Kabandungan, Budi Andriana, mengurai simpul administrasi yang terlambat. Informasi pertama diterima pada 15 Juli 2025 dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dua hari setelah Raya masuk rumah sakit. Baru pada 21 Juli dilakukan perekaman data, dan sehari kemudian kartu keluarga resmi terbit.

Baca Juga :  Pentingnya Legalitas, UMKM Naik Kelas Sukabumi Dihadirkan KPU Jawa Barat pada Touring Demokrasi 2024

“Waktu itu kami berupaya untuk mengurus BPJS KIS, namun sorenya kami mendapat kabar Raya meninggal,” ujar Budi.

Budi menegaskan pemerintah hadir di rumah duka dan keluarga Raya bukan tidak diperhatikan, namun menghadapi kendala pola asuh akibat keterbatasan mental orang tua.

“Ayahnya kadang normal, kadang terganggu. Kakak Raya juga pernah kedapatan memakan talas mentah. Pola asuh ini memengaruhi,” ungkapnya.

Halaman: 1 2

Tag:

Berita Video

Berita Terbaru

Pos-pos Terbaru

error: Content is protected !!